Selasa, 27 Desember 2011

Penulisan Ilmiah


PENULISAN ILMIAH DAN LAPORAN ILMIAH


Laporan penelitian merupakan sebuah produk Kerja Ilmiah. Laporan tersebut mengetengahkan sebuah permasalahan, kemudian mencantumkan data-data yang dibutuhkan untuk mendapatkan solusi dari permasalahan tersebut sehingga dapat didiskusikan lebih lanjut. Ataupun bisa juga setelah sebuah permasalahan dirumuskan, kita jelaskan metode yang ditempuh serta hasil-hasil yang didapatkan. Laporan dapat juga memuat ide-ide kita mengenai hasil yang didapatkan oleh peneliti lain. Laporan tersebut dapat juga memuat usulan untuk diadakannya penelitian baru berdasarkan hasil dari peneliti lain yang diragukan kebenarannya, berlawanan hasilnya atau tidak sesuai dengan hasil penelitian yang kita dapatkan.

Syarat-syarat/kriteria agar suatu penelitian dikatakan sebagai Penelitian Ilmiah

Sifat atau ciri dari penelitian:
  1. Pasif, hanya ingin memperoleh gambaran tentang suatu keadaan atau persoalan
  2. aktif, ingin memecahkan suatu persoalan atau menguji suatu hipotesis.
  3. Posisi penelitian sendiri pada umumnya adalah menghubungkan:
(1)     Keinginan manusia,(2) permasalahan yang timbul,(3) ilmu pengetahuan, dan (4) metode ilmiah.

Ciri-ciri penelitian ilmiah adalah:
  1. Purposiveness, fokus tujuan yang jelas;
  2. Rigor, teliti, memiliki dasar teori dan disain metodologi yang baik;
  3. Testibility, prosedur pengujian hipotesis jelas
  4.  Replicability, Pengujian dapat diulang untuk kasus yang sama atau yang sejenis;
  5.  Objectivity, Berdasarkan fakta dari data aktual : tidak subjektif dan emosional;
  6. Generalizability, Semakin luas ruang lingkup penggunaan hasilnya semakin berguna;
  7. Precision, Mendekati realitas dan confidence peluang kejadian dari estimasi dapat dilihat;
  8. Parsimony, Kesederhanaan dalam pemaparan masalah dan metode penelitiannya.

Penelitian yang dilakukan dengan metode ilmiah disebut penelitian ilmiah. Suatu penelitian harus memenuhi beberapa karakteristik untuk dapat dikatakan sebagai penelitian ilmiah. Umumnya ada lima karakteristik penelitian ilmiah, yaitu :
1. Sistematik Berarti suatu penelitian harus disusun dan dilaksanakan secara berurutan sesuai   
     pola dan kaidah yang benar, dari yang mudah dan sederhana sampai yang kom pleks.
2. Logis.  Suatu penelitian dikatakan benar bila dapat diterima akal dan berdasarkan fakta empirik. Pencarian kebenaran harus berlangsung menurut prosedur atau kaidah bekerjanya akal, yaitu logika. Prosedur penalaran yang dipakai bisa prosedur induktif yaitu cara berpikir untuk menarik kesimpulan umum dari berbagai kasus individual (khusus) atau prosedur deduktif yaitu cara berpikir untuk menarik kesimpulan yang bersifat khusus dari pernyataan yang bersifat umum.
3. Empirik, artinya suatu penelitian biasanya didasarkan pada pengalaman sehari-hari yang ditemukan atau melalui hasil coba-coba yang kemudian diangkat sebagai hasil penelitian.
Landasan penelitian empirik ada tiga yaitu : (a). Hal-hal empirik selalu memiliki persamaan dan perbedaan (ada penggolongan atau perbandingan satu sama lain). (b). Hal-hal empirik selalu berubah-ubah sesuai dengan waktu. (c.) Hal-hal empirik tidak bisa secara kebetulan, melainkan ada penyebabnya (ada hubungan sebab akibat).

4. Obyektif, artinya suatu penelitian menjahui aspek-aspek subyektif yaitu tidak mencampurkannya dengan nilai-nilai etis.

5. Replikatif, artinya suatu penelitian yang pernah dilakukan harus diuji kembali oleh peneliti lain dan harus memberikan hasil yang sama bila dilakukan dengan metode, kriteria, dan kondisi yang sama. Agar bersifat replikatif, penyusunan definisi operasional variabel menjadi langkah penting bagi seorang peneliti.

A.        LANGKAH- LANGKAH  KARYA ILMIAH/ PENELITIAN
1.       Langkah Pertama: MENGGALI IDE
Tentu saja, pertama-tama adalah menggali ide atau gagasan. Menggali ide sama halnya dengan mencari inspirasi atau ilham. Dalam bahasa agama, ide dapat merupakan hidayah (petunjuk tuhan). Untuk penggalian ide, dengan demikian, kita dapat mengacu kepada bagaimana mendapatkan hidayah itu. Hidayah itu bisa diperoleh dengan beragam cara. Antara lain berupa ilham, yaitu petunjuk yang didapat melalui ilham, diberikan Tuhan kedalam hati seseorang. Hidayah  juga  didapat  melalui  akal  (hidayatul  ‘aqli)  yakni  dengan mengoptimalkan fungsi akal, daya nalar, atau pemikiran. Ide menulis pun dapat diperoleh dengan akal ini, yakni dengan cara menimbulkan pertanyaan “mengapa”, “kenapa bisa begitu”, atau “bagaimana” terhadap sebuah fenomena yang ada.

Langkah pertama yang harus dilakukan oleh calon peneliti pada saat akan merencanakan sebuah proposal penelitian adalah mencari masalah penelitian dan pertanyaan penelitian.Pasti muncul pertanyaan pada benak anda, “bukankah judul itu lebih penting?” Permasalahan penelitian merupakan kesenjangan antara “das Sollen” dan “das Sein” yaitu “apa yang seharusnya” dan “fakta yang ada”

Masalah yang ditemukan menjadi topik tulisan ilmiah/ penelitian. Topik terdiri atas topic umum dan topic khusus. Topik umum: pokok pembicaraan yang sifatnya luas.  Topik khusus : pokok pembicaraan yang luas namun terbatas

Contoh :     Topik umum: Menggunakan obat-obatan terlarang
                       Topik khusus: 1. Strategi untuk mencegah menggunakan obat- obatan terlarang
2.    Persepsi masyarkat terhadap penggunaan obat-obatan terlarangg
3.    Rehabilitasi pengguna obat- obatan terlarang
4.    Latar belakang remaja pengonsumsi obat-obatan terlarang,
5.     dll.


6.       MENGUMPULKAN BAHAN (REFERENSI)
Setelah mendapatkan ide untuk menulis tentang suatu masalah, maka siapkan bahan-bahan    (referensi) yang dapat mendukung pengembangan  ide  tersebut menjadi sebuah tulisan (artikel). Tentu saja, referensi dimaksud adalah buku, tulisan- tulisan, atau kliping koran tentang masalah yang akan anda tulis itu. Disinilah pentingnya anda memiliki perpustakaan pribadi atau kliping koran/majalah.Jadi, ketika sebuah ide tulisan muncul, simpan atau tuliskan ide tersebutpada buku catatan anda, lalu segera menuju perpustakaan atau rak buku anda. Temukan literatur yang membahas masalah yakan anda tulis tadi.
7.       MENULIS LAPORAN

A.      MERUMUSKAN JUDUL DARI TOPIK
Kriteria penulisan judul karya ilmiah:
1.    Judul ditetapkan sesuai topik atau masalah yang dibahas( topik yang telah mengkhusus dapat langsug menjadi judul karya ilmiah)
2.    Topik khusus diberi batasan,( misalnya tempat/ waktu)
3.    Singkat
4.    Menggunakan kata- kata denotatif
5.    Berbentuk frasa/ bukan kalimat ( tidak mengandung kata kerja bermakna melakukan tindakan, atau setap kata kerja dibendakan)




Contoh:
Topik umum: Menggunakan obat-obatan terlarang
Topik khusus: Strategi untuk mencegah menggunakan obat- obatan terlarang
Judul: Strategi Pencegahan Penggunaan Obat-obatan Terlarang bagi Remaja Early  
          Adolescence

 
 







Cara penulisan judul:
1.    Untuk judul karya tulis ditulis capital semua ( termasuk kata depan, kata sandang , dan konjungsi/ kata sambung)
2.    Sub judul karya tulis ditulis dengan model kapitalisasi (huruf awal setiap kata capital) kecuali kata depan, kata sandang , dan konjungsi/ kata sambung (ditulis huruf kecil).
3.    Judul tidak diakhiri tanda baca.

B.      LATAR BELAKANG
Unsur pokok yang harus ada dalam penulisan Latar Belakang Permasalahan adalah perlunya menonjolkan bahwa masalah itu sangat penting untuk diatasi dan menarik untuk diteliti. Sehingga fenomena problematika yang akan kita bahas menunjukkan tingkat seriousness of the problem. Tingkat keseriusan masalah ini dapat dilihat dari aspek kegawatan karena sifatnya dapat mengancam jiwa, luasnya wilayah yang terkena dampak masalah, aspek teknologi atau aspek kecemasan yang menimpa pada masyarakat. Aspek ini tentunya harus didukung data pendukung yang meyakinkan. Untuk keperluan data, maka sumber-sumber pustaka seperti jurnal ilmiah, laporan penelitian, publikasi pemerintah sangatlah penting.
Masalah yang sering dijumpai, pada awal-awal penulisan Latar Belakang Permasalahan adalah awal yang terlalu lebar dan tidak terstruktur. Meskipun konsep pembahasan dalam Latar Belakang Permasalahan itu mengikuti pola piramida terbalik, namun awal yang terlalu lebar menyebabkan kita dapat kehilangan fokus. Dengan pembahasan secara terstruktur mengikuti pola tersebut, memungkinkan kita memperoleh akhir yang mengerucut pada suatu masalah utama.
Dalam latar belakang calon peneliti memaparkan:
1.      mengapa penelitian tersebut harus dilakukan?
2.      bagaimana kalau tidak dilakukan penelitian?
3.      bagaimana kalau dilakukan penelitian?
Pada saat menjelaskan mengapa penelitian dilakukan, calon peneliti harus menjelaskan fenomena/masalah yang ada dilapangan sehingga menyebabkan perlunya untuk dilakukan penelitian. Dalam menjelaskan masalah, calon peneliti harus membandingkan antara harapan atau teori dengan kenyataan yang ada sehingga timbul kesenjangan (masalah).
Fenomena yang ada dapat diperoleh dari:
1. hasil penelitian pendahuluan (small research)
2. hasil penelitian orang lain
3. instansi lain yang sesuai
4. pengalaman calon peneliti
Data atau fenomena tersebut disusun dengan menggunakan metode deduktif atau induktif (dari umum ke khusus atau dari khusus ke umum). Contoh menggunakan metode deduktif. Dalam kesempatan ini calon peneliti ingin menjelaskan data yang berasal dari organisasi kesehatan dunia, dinas kesehatan kabupaten, dinas kesehatan provinsi, departemen kesehatan, rumah sakit kabupaten atau kota, dan unit tertentu di rumah sakit kabupaten atau kota/puskesmas/masyarakat. Maka pada saat menuliskan calon meneliti mengurutkan data.
Selanjutnya setelah menampilkan fenomena tersebut calon peneliti mengungkapkan masalah atau kesenjangan yang ada, dengan cara membandingkan antara harapan dan kenyataan. Hasil perbandingan tersebut menunjukan adanya kesenjangan yang harus dicari jalan pemecahannya. Salah satu pemecahannya adalah perlunya penelitian dilakukan untuk menjawab masalah tersebut. Setelah itu peneliti juga memberikan alasan apabila penelitian tidak dilakukan dan apabila penelitian dilakukan.


Contoh: Judul: Strategi Pencegahan Penggunaan Obat-obatan Terlarang bagi Remaja Early Adolescence
Latar belakang yang disajikan:
  • bahaya obat- obatan terlarang (data dari penelitian- penelitian yang telah dilakukan, bisa diambil dari jurnal- jurnal ilmiah atau DEPKES)
  • Harapan kehidupan remaja yang normal tanpa dipengaruhi obat- obatan terlarang.
  • Banyaknya korban meninggal dikalangan remaja karena obat-obatan terlarang( data dari Koran atau DEPKES)
  • -. banyaknya remaja yang menggunakan obat- obatan terlarang semakin meningkat ( diberi bukti data perkembangan pemakaian obat-obatan terlarang dari departemen kesehatan)
  • (uraian tentang pentingnya penelitian, berdasarkan perbandingan harapan dan kesenjangan)

 
 













C.      RUMUSAN MASALAH
Masalah penelitian merupakan masalah yang akan dicari jawabannya melalui penelitian yang akan dilakukan. Masalah penelitian ditulis dalam bentuk kalimat tanya. Menggunakan kata Tanya yang bersifat problematis dan analitis ( Mengapa/ Bagaimana)




Contoh: Judul: Strategi Pencegahan Penggunaan Obat-obatan Terlarang bagi Remaja Early      Adolescence
Rumusan masalah:
  1. Mengapa remaja Early      Adolescence dapat menggunakan/ mengonsumsi obat- obatan terlarang?
  2. Bagaimana strategi yang dapat digunakan bagi pencegahan penggunaan obat- obatan terlarang bagi remaja Early Adolescence?
 
 









D.      TUJUAN
Tujuan umum merupakan tujuan yang ingin dicapai melalui penelitian ini dengan kata lain tujuan akhir dari penelitian ini. Tujuan berjumlah sama dengan rumusan masalah.





Contoh: Judul: Strategi Pencegahan Penggunaan Obat-obatan Terlarang bagi Remaja Early      Adolescence
1.       Untuk menjelaskan alasan- alasan remaja Early      Adolescence mengonsumsi obat- obatan terlarang.
2.       Untuk mendeskripsikan  strategi  bagi pencegahan penggunaan obat- obatan terlarang bagi remaja Early Adolescence?
 
 



E.       MANFAAT
Manfaat penelitian ada 2, yakni teoretis dan manfaat praktis. Manfaat teoretis berhubungan dengan keilmuan, manfaat praktis berhubungan dengan pembaca setelah membaca karya tulis.

F.       KAJIAN TEORI/ TINJAUAN PUSTAKA
(Berisi Teori yang relevan dan Kerangka berpikir)
Pustaka adalah jalan membangun kerangka berpikir, pustaka harus relevan dengan permasalahan/ judul . pustaka yang lebih lengkap akan lebih baik dalam membangun kerangka berpikir (kerangka berpikir adalah alur berpikiruntuk mencapai simpulan) .




Contoh: Judul: Strategi Pencegahan Penggunaan Obat-obatan Terlarang bagi Remaja Early      Adolescence
Tinjauan pustaka/ kajian teori:
  1. Pengertian strategi menurut ahli (sintesis teori)
  2. Berbagai strategi pencegahan
  3. Tentang obat- obatan terlarang( jenisnya, kandungan isi, efek setiap jenis obat bagi manusia)
  4. Pengertian remaja Early      Adolescence
 
 











G.     METODE PENULISAN/ PENEITIAN
Berikut ini contoh dari metode penelitian, akan tetapi setiap penelitian mempunyai metode-metode yang berbeda sesuai dengan tujuan yang ingin di capainya. Metode penelitian adalah cara penelitian itu dilakukan. Biasanya Metode penelitian terdiri dari:
1.        Jenis/ metode  Penelitian
2.        Tempat Penelitian
3.        Waktu Penelitian
4.        Populasi, sampel / data penelitian
5.       Teknik sampling/ pengumpulan/ penyediaan data
6.       Sumber data/ Instrumen penelitian
7.       Rencana/ teknik  analisis

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 

Blogger templates

Blogroll

About